Jatim
Kamis, 19 April 2018 - 17:05 WIB

200 Rumah Warga Tempati Lahan Milik Pemkot Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> — Sekitar 200 keluarga menempati aset <a title="Pemkot Madiun Diminta Kelola Rusunawa dengan Baik" href="http://madiun.solopos.com/read/20180411/516/909644/pemkot-madiun-diminta-kelola-rusunawa-dengan-baik">Pemerintah Kota Madiun</a>. Mereka mendirikan rumah permanen di lahan-lahan milik pemerintah.</p><p dir="ltr">Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Soeko Dwi Handiyarto, mengatakan pada tahun 2016 ada sekitar 200 keluarga menempati aset milik pemerintah yang tersebar di sejumlah lokasi.</p><p dir="ltr">Dimungkinkan saat ini jumlah keluarga yang menempati aset pemerintah ada perubahan baik bertambah maupun berkurang.</p><p dir="ltr">Soeko menuturkan sejauh ini Pemkot Madiun berusaha mengajak masyarakat yang menempati aset pemerintah itu untuk pindah. Salah satunya dengan memberikan solusi pemindahan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.</p><p dir="ltr">Dia mencontohkan keluarga yang menempati aset Pemkot di Kelurahan Nambangan Kidul juga diarahkan untuk pindah ke rusunawa. <a title="Tak Perlu Keluar Kota untuk Nonton Dancing Fountain, di Madiun Juga Ada" href="http://madiun.solopos.com/read/20180415/516/910539/tak-perlu-keluar-kota-untuk-nonton-dancing-fountain-di-madiun-juga-ada">Tetapi, mereka enggan untuk pindah dengan berbagai alasan</a>.</p><p dir="ltr">"Kami sudah tawarkan kepada mereka untuk pindah ke rusunawa. Kami sebisa mungkin melakukannya dengan bermusyawarah. Kami tidak mau memaksanya," jelas dia, Kamis (19/4/2018).</p><p dir="ltr">Soeko menuturkan keenganan warga untuk pindah ke rusunawa yaitu salah satunya berkaitan dengan pekerjaan mereka yang berada di sekitar rumah mereka. "Ada warga yang pekerjaannya sebagai buruh cuci di sekitar rumahnya. Mereka enggan untuk pindah," ujar dia.</p><p dir="ltr">Kasi Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Concon Kencono, mengatakan <a title="Kebakaran Madiun: Kompleks Sekolahan Santo Yusuf Terbakar, 4 Ruangan Hangus" href="http://madiun.solopos.com/read/20180406/516/908449/kebakaran-madiun-kompleks-sekolahan-santo-yusuf-terbakar-4-ruangan-hangus">di Kelurahan Nambangan Kidul </a>setidaknya ada 94 keluarga menempati tanah aset pemerintah. Saat ini, mereka enggan pindah ke rusunawa karena beralasan faktor sosial dan ekonomi.&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif