Jatim
Selasa, 20 Juni 2023 - 19:03 WIB

2 Bocah Hilang Terseret Arus di Sungai Brantas, 7 Tim Dikerahkan untuk Mencari

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel Basarnas Surabaya melihat peta pencarian dua orang anak yang dilaporkan hanyut terseret arus Sungai Brantas, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Solopos.com, MALANG — Dua orang anak dilaporkan hilang terseret arus Sungai Brantas yang berada di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa timur. Tujuh tim dikerahkan untuk melakukan pencarian kedua anak yang hilang terseret arus itu.

Kedua anak yang terseret arus di Sungai Brantas itu berinisial RPW, 10, dan MRS, 11. Kejadian tragis itu terjadi pada Senin (19/6/2023).

Advertisement

Peristiwa tersebut bermula pada saat satu anak bersama enam temannya berada di sekitar Sungai Brantas. Anak-anak itu kemudian berenang di Sungai Brantas sekitar pukul 10.15 WIB. Namun, pada saat sedang berenang, anak-anak itu terseret arus sungai yang deras dan mereka berupaya untuk menyelamatkan diri dengan saling menolong.

Namun, dengan arus Sungai Brantas yang deras dan ditambah adanya pusaran air, membuat dua orang anak tersebut hanyut dan terseret air dengan cepat. Sementara rekan-rekan lainnya tidak mampu menolong dua temannya itu. Kejadian itu baru dilaporkan pada pukul 16.30 WIB.

Advertisement

Namun, dengan arus Sungai Brantas yang deras dan ditambah adanya pusaran air, membuat dua orang anak tersebut hanyut dan terseret air dengan cepat. Sementara rekan-rekan lainnya tidak mampu menolong dua temannya itu. Kejadian itu baru dilaporkan pada pukul 16.30 WIB.

Koordinator Lapangan SAR Gabungan dari Basarnas Surabaya, Andi Pamuji, mengatakan sebanyak tujuh tim Search and Rescue (SRU) yang dikerahkan untuk mencari dua orang anak yang hilang sejak Senin (19/6/2023) itu terdiri dari berbagai unsur gabungan.

“Kami lakukan penyisiran, ada sebanyak tujuh SRU yang kami turunkan,” kata Andi, Selasa (20/6/2023).

Advertisement

Menurutnya, area pencarian dimulai dari tempat kejadian musibah (TKM) di wilayah Gang Talas RT6/5, Kelurahan Bumiayu, hingga wilayah Bendungan Sengguruh yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Secara rinci, lanjutnya, radius pencarian dilakukan dari TKM ke Jembatan Kendalpayak atau sejauh 3,4 kilometer. Kemudian, dari Jembatan Kendalpayak ke Bendungan Blobo sejauh 9,7 kilometer, dan Bendungan Blobo hingga Bendungan Sengguruh sejauh delapan kilometer.

“Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda [keberadaan korban],” katanya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Ia menambahkan kondisi arus Sungai Brantas yang deras juga menjadi salah satu tantangan dalam operasi pencarian tersebut. Selain itu, di Bendungan Sengguruh juga sedang dilakukan penggelontoran sedimen atau flushing juga berpengaruh terhadap arus air.

“Untuk kendalanya, arus Sungai Brantas sangat deras dan memiliki kontur berbatu. Selain itu, saat ini Bendungan Sengguruh sedang flushing dan bisa mempengaruhi deras tidaknya arus air,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif