SOLOPOS.COM - Beberapa sapi di Kecamatan Pudak Ponorogo terkonfirmasi PMK Selasa (31/5/2022) (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Sebanyak 16 ekor sapi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, terkonfirmasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Belasan ekor sapi itu berasal dari peternakan di Kecamatan Pudak, Pulung, dan Balong.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo, Masun, mengatakan Ponorogo masuk menjadi daerah tertular PMK. Hal ini karena hasil laboratorium 16 sampel ekor sapi yang dikirim terkonfirmasi PMK semua.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Masun menambahkan sapi perah terkonfirmasi PMK tersebut hasil dugaan sementara adalah sapi yang datang dari luar daerah yakni Boyolali dan Magetan. Sebab, Pudak merupakan sentra susu sapi perah dan konsentrasi terhadap peternakan sapi lebih tinggi dibanding kecamatan lain.

‘’Saat ini dilakukan penyekatan agar pergerakan sapi tidak semakin meluas,’’ ungkapnya, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Selain Jalan, Banjir Juga Rendam Puluhan Rumah di Ponorogo

Masun menerangkan saat penyekatan pasaran hewan, petugas sudah menyekat di Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo. Namun saat ini banyak jual beli sapi lewat daring. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tidak panik lantaran daging sapi masih bisa dikonsumsi asal diolah dengan baik.

‘’Virus bakal mati di suhu 70 derajat selama setengah jam karena PMK tidak masuk ke dalam zoonosis. Jadi, masyarakat tidak perlu panik,’’ harapnya.

Saat ini, 16 ekor sapi yang terkonfirmasi positif itu bakal dilakukan pengobatan agar gejala mereda. Selain itu daya tahan tubuhnya juga akan ditingkatkan.

Dia meminta peternak agar memisahkan sapi yang terkonfirmasi PMK dengan sapi yang masih sehat agar tidak tertular. Pihaknya pun berharap Agustus-September sudah tersedia vaksinasi.

Baca Juga: Puluhan Ekor Sapi di Pudak Ponorogo Suspek PMK, Peternak Ngaku Merugi

‘’Dipastikan ada 3 juta dosis di Indonesia. Prioritas daerah wabah, tertular, kondisi khusus,’’ jelasnya.

Sementara, Anggota DPRD Ponorogo, Ribut Riyanto menambahkan bahwa PMK ini menular luar biasa cepat. Sebab, jarak satu sapi dengan sapi lain di kandang jaraknya dekat. Selain itu, akibat PMK ini kerugian berlipat. Mulai dari hewan yang terkena penyakit juga susu tidak bisa disetorkan.

“Dalam pandangan fraksi tolong PMK jadi atensi khusus, perbankan diajak duduk mencari solusi. Pemerintah harus hadir terutama anggaran khusus untuk peternak, bantuan obat atau biaya,” pungkas Ribut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya