Jatim
Selasa, 12 Maret 2024 - 19:01 WIB

1.393 Ha Sawah di Ngawi Terancam Puso karena Banjir, Petani Bisa Klaim Asuransi

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Ngawi, Ony Anwar saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Kwadungan, Minggu (10/3/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI – Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Minggu (10/3/2024) lalu. Para petani terimbas diminta mengklaim asuransi usaha tani padi kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat.

Data yang dihimpun Pemkab Ngawi, total ada 1.393 hektare sawah yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun dan Sungai Bengawan Solo. Ribuan hektare sawah tersebut sejatinya tinggal menunggu masa panen.

Advertisement

Namum setelah diterjang banjir, ribuan hektare tanaman padi itu tak sedikit yang roboh dan dan bulir padinya banyak yang rontok. Hal itu dikhawatirkan mengurangi hasil panennya.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyatakan para petani yang sawahnya terdampak banjir bisa mengajukan asuransi usaha tani padi (AUTP) dari pemerintah pusat untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam.

“Bagi petani yang sawahnya terendam banjir, dapat mengajukan asuransi tani ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” ujar Ony, Selasa (12/3/2024).

Advertisement

Bupati menambahkan, dari total 1.393 itu wilayah paling banyak terdampak yakni di Kecamatan Kwadungan. Namun beruntungnya, semua petani di wilayah yang terdampak itu sudah terdaftar sebagai peserta AUTP.

“Wilayah Kwadungan memang dulu langganan banjir, namun 5 tahun terakhir ini sudah tidak diterjang dan kemarin itu kembali kebanjiran dan sampai ke permukiman warga. Untuk itu semua wilayah Kecamatan Kwadungan ini sudah terkaver asuransi pertanian,” tambahnya.

AUTP merupakan program pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI yang bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen, baik akibat risiko serangan hama ataupun bencana alam.

Advertisement

Risiko yang dijamin dalam AUTP meliputi bencana banjir, kekeringan, serangan hama, dan organisme pengganggu tanaman (PT) seperti wereng cokelat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus, dan ulat grayak.

Sedangkan penyakit pada tanaman padi, antara lain tungro, blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa.

Sementara untuk banjir di Kabupaten Ngawi yang disebabkan luapan Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Madiun terpantau sudah surut. Masyarakat juga sudah beraktivitas seperti biasanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif