Jatim
Selasa, 18 Juni 2019 - 17:05 WIB

Duh, Bocah 15 Bulan di Ponorogo Melepuh Tersiram Air Panas

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, PONOROGO — Anak balita berumur 15 bulan di Ponorogo bernama Maftuh Anan harus dirawat di rumah sakit setelah terkena tumpahan air panas. Bocah cilik itu mengalami luka bakar 10% di bagian dada ke bawah.

“Anan sudah menjalani satu kali operasi,” tutur ibu Maftuh Anan, Tutik Lestari, 34 saat ditemui Detikcom di RSUD dr. Harjono, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Ponorogo, Selasa (18/6/2019).

Advertisement

Anan tampak terdiam saat petugas memeriksa selang infus. Bagian dada hingga ke bawah tubuh Anan tampak diperban. Anan sendiri sudah 4 hari berada di RSUD dr. Harjono Ponorogo.

Anan tinggal bersama kedua orang tuanya, Tumaji, 44, dan Tutik Lestari, 34, yang merupakan warga Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Anak bungsu dari empat bersaudara itu tengah belajar berjalan. Pada Jumat (14/6/2019) malam ibunya tengah membuat kopi.

Advertisement

Anan tinggal bersama kedua orang tuanya, Tumaji, 44, dan Tutik Lestari, 34, yang merupakan warga Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Anak bungsu dari empat bersaudara itu tengah belajar berjalan. Pada Jumat (14/6/2019) malam ibunya tengah membuat kopi.

Anan menyusul ke dapur dan meraih gelas berisi air panas hingga terkena tubuh kecilnya. “Saya tahunya Anan sudah nangis, saya lihat masih pegang gelas isi air panas,” terang Tutik Lestari.

Kedua orang tua Anan panik. Namun melihat kondisi anaknya yang tidak rewel akhirnya mereka menunda memeriksakan ke rumah sakit. Keesokan harinya, Sabtu (15/6/2019) luka bakar ditubuh Anan melepuh.

Advertisement

Alasannya, karena tidak memiliki biaya untuk rawat inap di RSUD. Namun pihak dokter memaksa Anan untuk dirawat karena kondisinya memprihatinkan.

“Terus dirawat, sama dokter dikasih tahu kalau harus dioperasi. Karena nggak ada biaya, kami pun menunda hingga 12 jam. Sampai akhirnya demi keselamatan anak, kami menyetujui operasi,” paparnya.

Tutik mengaku pekerjaan suaminya sebagai buruh tani penghasilannya tidak menentu. Untuk kehidupan sehari-hari saja kurang apalagi untuk membiayai operasi anak bungsunya.

Advertisement

“Anan tidak punya BPJS, makanya kami bingung soal biaya,” imbuhnya. Hingga kini Anan bersama kedua orang tuanya berharap ada keringanan biaya. 

Sebelumnya, balita 17 bulan asal Ponorogo Arif Nur Hasan juga mengalami luka bakar setelah tercebur panci berisi air mendidih. Kondisi Arif sekarang kritis di RSUD dr. Harjono.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif