Jatim
Rabu, 27 Maret 2019 - 16:05 WIB

Jatim Panen Bibit Bawang Putih di 42 Ha Lahan Hutan Akhir April 2019

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MOJOKERTO — Lahan hutan sosial seluas 42 hektare (ha) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang ditanami bibit bawang putih oleh masyarakat desa hutan siap untuk dipanen pada akhir April 2019.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi, mengatakan sebelumnya telah dilakukan kerja sama antara pemerintah, Perum Perhutani Jatim dan petani hutan untuk pengembangan hutan rakyat seluas 541 ha.

Advertisement

“Dari luasan kerja sama itu, realisasi yang sudah ditanam bawang putih ada 42 ha dan siap panen akhir April ini,” katanya seusai pelepasan burung jalak putih di Hutan Raden Soerjo, Pacet, Mojokerto untuk menyambut Hari Bakti Rimbawan, Selasa (26/3/2019).

Wahid Wahyudi mengatakan panen bawang putih tersebut bukan untuk konsumsi tetapi merupakan panen bibit bawang putih untuk dikembangkan lagi mengingat Jatim sendiri kekurangan bibit bawang putih.

Advertisement

Wahid Wahyudi mengatakan panen bawang putih tersebut bukan untuk konsumsi tetapi merupakan panen bibit bawang putih untuk dikembangkan lagi mengingat Jatim sendiri kekurangan bibit bawang putih.

“Selama ini komoditas bawang putih kita 95% masih impor dan hanya 5% yang bisa diproduksi karena kekurangan bibit juga,” katanya.

Wahid Wahyudi mengatakan pemanfaatan hutan rakyat di Jatim tidak hanya untuk komoditas bawang putih tapi juga tanaman lainnya seperti tanaman obat, tebu, rumput gajah, dan lainnya.

Advertisement

Diamengatakan pemanfaatan lahan hutan rakyat itu juga bekerja sama dengan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah oleh Majelis Ulama Indonesia yang akan memfasilitasi antara investor yang memberi pembiayaan kepada petani.

“Dan itu sangat diminati karena mempermudah petani, dari investasi dibantu investor dan pemasaran dibeli investor maupun dijual sendiri di luar,” katanya.

Wahid Wahyudi menambahkan kebijakan perhutanan sosial dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup telah meningkatkan derajat ekonomi masyarakat desa hutan supaya bisa bekerja sama dengan Perhutani untuk mengelola hutan.

Advertisement

“Perekonomian masyarakat desa hutan bisa meningkat karena ada usaha seperti produk-produk dari hutan misalnya madu, benang sutera, kopi Gunung Welirang, dan banyak lagi yang punya nilai ekonomi tinggi,” imbuhnya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif